Rektor UNP : Kuasai Bahasa Inggris Sejak Dini

Senin,09 Mei 2016 – 04:57:56 WIB

Rektor UNP : Kuasai Bahasa Inggris Sejak Dini
Rektor UNP, Prof. Dr. Phil. Ya­nuar Kiram. Sumber: Haluan

PADANG, HALUAN—Keca­kapan dalam berbahasa Inggris menjadi penting dalam me­nyon­song Masyarakat Eko­nomi ASEAN (MEA) saat ini. Dengan kecakapan berko­munikasi dalam Bahasa Ing­gris diharapakan akan mem­buka peluang dari segala aspek, mulai ekonomi hingga pen­didikan. Sehingga guru, siswa, mahasiswa dan dosen dituntut untuk bisa menguasai Bahasa Inggris sejak dini.

Hal inilah yang mela­tar­belakangi diadakannya Inter­national Seminar on English Language and Teaching (ISE­LT) ke-4 yang akan diseleng­garakan dari tanggal 11-12 Mei Mei 2016 menda­tang di Pangeran Beach Hotel.

Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Prof. Dr. Phil. Ya­nuar Kiram kepada sejumlah wartawan beberapa waktu lalu di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNP menyebutkan, dengan terbukanya peluang bagi negara ASEAN, membuat bahasa Inggris menjadi bahasa dalam komunikasi. Siswa dan mahasiswa hendaknya telah bisa menguasai bahasa ini dengan baik sejak dini. “Sehingga peluang yang ada bisa didapatkan dengan baik. Ini salah satu modal dalam mengambil peran di pasar bebas ASEAN,” kata Yanuar didampingi Wakil Rektor (WR) I Prof. Dr. Agus Irianto.

Ditambahkan Wakil De­kan I FBS UNP, Prof. Dr. Ermanto, M.Hum. bahwa dosen dan guru profesional merupakan tuntutan dunia pendidikan pada saat ini. Suatu keharusan bagi dosen dan guru melaksanakan dan mening­katkan kualitas pembelajaran seperti bahasa Inggris. “Peningkatan kompetensi dan profesional guru dan dosen perlu dilakukan terus mene­rus,” tandasnya.

Setali tiga uang dengan Ermanto, Ketua Jurusan Baha­sa dan Sastra Inggris FBS UNP Dr. Refnaldi, M.Litt. menuturkan, untuk mereformasi dan mengkaji secara mendalam pembe­laja­ran Bahasa Inggris, dilak­sanakan seminar internasional. “Seminar ini mengkaji ten­tang fenomena pengajaran dan kebahasaan bahasa Inggris dan penggunaanya di masyarakat multikultural. Serta mening­katkan kualitas pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dan perguruan tinggi,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Pa­nitia Pelaksana, Prof. Dr. Hermawati Syarif, M.Hum. menyebutkan pada ta­hun ini telah ada lima pem­bicara utama yang berasal dari lima negara yakni Australia, Jepang, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Untuk pema­kalah paralel telah ada 109 makalah yang diterima. “Pemakalah dari berbagai negara dan provinsi di Indo­nesia. Seperti Iran, India, dan Malaysia. Untuk pendaftaran telah dibuka dan saat ini masih bisa ikut. Peserta yang men­daftar ada yang dari mahasiswa, guru, dan dosen,” tuturnya. (h/isr)

Sumber: harianhaluan.com