Masalah stunting masih menjadi tantangan besar di Indonesia, terutama di daerah pedesaan. Kekurangan gizi yang berkelanjutan dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam upaya mengatasi masalah ini, tim Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan sebuah program inovatif bernama “Kelorina.”. Fahmi Aulia Rahman yang merupakan Ketua tim menyataka bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas PKK Desa Simatalu dalam memanfaatkan daun kelor sebagai alternatif pangan ekonomis dan bergizi untuk mencegah stunting.
Daun kelor (Moringa oleifera) dikenal memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan dapat menjadi solusi alternatif dalam meningkatkan gizi masyarakat. Namun, pemahaman dan pemanfaatan daun kelor sebagai bahan pangan masih terbatas di banyak daerah, termasuk Desa Simatalu. Oleh karena itu, tim PKM-PM UNP berinisiatif untuk melaksanakan workshop yang diberi nama “Kelorina,” yang bertujuan untuk mengedukasi dan memberdayakan masyarakat, khususnya anggota PKK Desa Simatalu, dalam pemanfaatan sumber daya alam local sebagai alternatif pangan yang bergizi.
Workshop Kelorina ini dilaksanakan di Balai Desa Simatalu, Kecamatan Siberut Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai dari tanggal 6-12 Juli 2024. Whorthop terdiri di 3 kelas, yaitu: (1) kelas edukasi stunting (2) kelas edukasi gizi seimbang (3) kelas pemanfaatan kelor dan demonstrasi pengolahan.
Kelorina berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota PKK Desa Simatalu dalam memanfaatkan daun kelor. Selain itu, tim PKM ini juga mendampingi peserta workshop untuk mengembangkan usaha kecil berbasis produk olahan kelor, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi peserta workshop. “Program ini juga diharapkan dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting di Desa Simatalu,” jelas Witri Oktavia, Dosen Pendamping tim PKM ini.