Lahir bulan Agustus 1992. Anak pertama dari keluarga Effendi. Bulan inilah yang diabadikan dalam penggalan nama awalnya, Aga Tas dari asal kata Agustus. Nama tersebut dijadikan lengkap dengan melekatkan gabungan nama kedua orang tua. Aga Tasrifan, itulah nama anak dari pasangan Effendi dan Arnis. Hingga pada saat ini, Aga Tasrian memiliki dua orang adik perempuan, Della Efni dan Suci Ramadhani.
“Saya percaya bahwa jika sesuatu dimulai dengan baik, maka terlepas dari liku yang terjadi didalam proses pencapaiannya, akan berakhir dengan lebih baik.” Itulah pikiran yang terlintas di pikirannya saat duduk di bangku semester 1, Universitas Negeri Padang Jurusan Bahasa dan Inggris. Saya sangat senang berdiskusi karena saya dapat melihat banyak sudut pandang orang terhadap sebuah masalah. Selain berdiskusi saya juga senang mengemukakan pendapat saya kepada orang lain untuk membagi informasi yang saya punya. Dua hal tersebut menjadi alasan kuat bagi saya untuk masuk kedalam klub debat bahasa inggris yang ada di kampus ini. English Debating Community (EDeC) ialah tempat saya menuangkan pikiran dan menampung olahan pikiran dari kepala-kepala calon sarjana yang waktu itu hanya berjumlah 8 orang. Saya juga mulai belajar cara mengemukakan pendapat yang berterima dan membujuk dengan ulasan logika. Saya mengasah kemampuan berdiskusi, memecahkan masalah, dan mengemukakan pendapat 2 hari seminggu. Mulai saat itu, saya merasa EDeC ialah tempat yang baik bersama orang orang yang baik untuk memulai meraih prestasi-prestasi yang lebih baik.
Di tahun yang sama, 2011, saya memulai untuk mengikuti kompetisi debat bahasa inggris di tingkat universitas yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa. Berhadapan dengan 50 lebih peserta yang berasal dari seluruh jurusan yang ada di Universitas Negeri Padang. Para peserta merupakan calon sarjana yang juga telah berusaha keras untuk mempersiapkan diri untuk lomba debat bahasa inggris ini. Saya, seorang calon sarjana semester satu, berada di tengan kerumunan orang yang memiliki banyak pengalaman. Saya meyakini bahwa usaha tidak akan pernah berdusta. Saya berusaha keras untuk berlatih debat ditengah upaya untuk membayar uang semester dengan bekerja paruh waktu. Pada akhirnya, usaha itu benar-benar menunjukan hasil yang sesuai. Saya meraih raihan The Best Speaker sebagai prestasi pertama saya di bidang debat bahasa inggris ini. Prestasi pertama yang tidak akan pernah terlupakan.
Awal 2013 menjadi permulaan saya untuk melanjutkan prestasi ditingkat internasional dengan mengikuti olimpiade se-Asia, Asian English Olympics (AE0). Di cabang debat bahasa inggris, saya dan 5 orang lainnya mewakili Universitas Negeri Padang di BINUS University, Jakarta. Bagai ikan yang baru dilepas ke samudra, kami menjelajahi setiap tempat, dan bertukar pikiran dengan pemuda-pemudi di Asia. Walapun berakhir di babak penyisihan, setelah selesai kompetisi kami membagi semua pengalaman yang kami punya selama 7 hari berada di kompetisi sebesar itu untuk memacu semangat adik-adik kami dan rekan-rekan yang lain dalam meningkatkan prestasinya di bidang debat bahasa inggris.
Bulan Agustus 2014, Universitas Negeri Padang mengukir sejarah baru di bidang debat bahasa inggris tingkat Nasional dengan menjadi salah satu dari dua tim yang mampu meraih 5 kali posisi satu dari 7 ronde yang ada bersama Universitas Bina Nusantara. Raihan tertinggi pada lomba debat tingkat nasional dengan format British Parliamentary 2014 di Batam. Raihan yang di capai ini mengungguli raihan UI, ITB, dan UGM yang masing-masing meraih 4 posisi pertama dari 7 ronde. Universitas Negeri Padang juga membawa 2 medali dari masing-masing pembicaranya, Aga Tasrifan dan Syafriko Yuliusman, yang masing-masing berada pada posisi 10 dan 4 pembicara terbaik kategori Novice.
Aga Tasrifan saat ini juga tercatat sebagai mahasiswa berprestasi tingkat Universitas Negeri Padang tahun 2015. Selamat Aga.