Setelah melalui tahapan bedah proposal di Guest House Lubuk Minturun pada tanggal 10 dan 11 Maret 2013, sebanyak 16 proposal PPK Ormawa dinyatakan layak dan lanjut proses seleksi nasional.
Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) ini merupakan program yang diusung oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi yang memberikan kesempatan kepada Perguruan Tinggi untuk meningkatkan kapasitas organisasi kemahasiswaan melalui pemberdayaan masyarakat. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan kapasitas dan kemampuan organisasi kemahasiswaan lebih memiliki makna sebagai sebuah wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan soft-skills untuk menjadi SDM yang unggul. Skema yang ditawarkan pada PPK 2023 ini antara lain; desa/kelurahan wirausaha, smart farming, sekolah perempuan, desa/kelurahan digital, sanggar tani muda, kampung konservasi toga, rumah sampah digital, desa/kelurahan sehat, desa/kelurahan cerdas, kampung iklim, desa/kelurahan maritim, desa hutan, desa seni dan budaya, desa olahraga, desa wisata, dan topik bebas.
HMD Basing yang dikomandoi oleh Muhammad Al Gifari, mengusung proposal dengan tema “Workshop dan tes ujian TOEFL Prediction sebagai Langkah peningkatan kualitas TOEFL siswa di SMA se-Bukittinggi”. Kurangnya kesadaran akan pentingnya bahasa Inggris, serta lemahnya motivasi dan minat siswa, menjadi alasan untuk rencana kegiatan ini. Ormawa di Departemen Bahasa dan Sastra Inggris FBS-UNP ini menawarkan solusi yaitu dengan memberikan motivasi dan pemahaman akan pentingnya bahasa Inggris di zaman sekarang ini. Skor Toefl mejadi salah satu tolak ukur kemampuan bahasa Inggris seseorang, sehingga siswa se-Bukittinggi perlu diberi dorongan agar mau mencoba untuk mengikuti tes tersebut. Ormawa ini berencana untuk memberikan workshop Toefl di beberapa SMA di kota Bukittinggi yang akan dilakukan secara daring dan luring.