RIBUAN PENGUNJUNG DATANGI FESTIVAL BUNKASAI X PRODI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG UNP

Festival bahasa dan budaya Jepang yang dikenal dengan Bunkasai (文化祭) UNP dipadati oleh ribuan pengujung. Festival tahunan yang diadakan selama 2 hari dari tanggal 18 hingga 19 Maret 2023 ini, mengusung tema “mekarnya cinta dan harapan di satu dekade Bunkasai UNP”. Berbagai penampilan budaya serta perlombaan budaya dan bahasa Jepang diikuti oleh lebih dari 300 orang peserta dari kalangan umum dan siswa SMA/SMK se-Sumatera Barat.  

Pada Bunkasai UNP ke-10 ini, panitia membuka berbagai cabang lomba seperti cerdas cermat antar SMA, kana contest, kanji contest, fan art contest, digital fan art contest (online), lomba mading, singing contest, cosplay solo, cosplay group, cosplay coswalk, dance group dan dance solo. Selain itu, Bunkasai satu dekade UNP ini juga mendatangkan guest star seperti Idol Whislist, Kabaret Cosplay RTC, Kabaret Cosplay Mikadzuki J-Club, DJ DEAN, dan DE.ONE. Acara juga dimeriahkan dengan penampilan lagu oleh Miryoku Japanese Community, akustik oleh Daigaku OT (Overtime), dan Saigo Band.

Kepadatan dapat terlihat di Pandopo dan Teater Tertutup FBS. Para pengunjung disuguhkan dengan berbagai macam  makanan Jepang seperti Ramen, Takoyaki dan lainnya. Disini kita dapat membeli pernak-pernik kejepangan serta mencoba berbagai permainan unik dari Jepang. Selain itu, panitia acara juga menyewakan pakaian tradisional Yukata selama 15 menit. Tidak ketinggalan,  pengunjung dapat mencoba uji nyali dengan memasuki Obake House atau “rumah hantu” di lantai 3 Gedung lama FBS. 

Dosen Bahasa Jepang UNP kenalkan budaya Jepang ke pengunjung Pustaka Daerah.

Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Jepang, FBS UNP, Maulluddul Haq, S.Hum, M.Arts beserta guru bahasa Jepang SMAN 7 Padang, Melya Kiki Wiryaningsih, S.Hum memberikan pengenalan bahasa dan budaya Jepang kepada pengunjung Pustaka Daerah Sumatera Barat pada hari Sabtu, 10 Desember 2022. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 9.30 hingga 11.30 WIB ini berisikan materi mengenai anggota tubuh dalam bahasa Jepang yang dilanjutkan dengan pengenalan origami atau seni melipat kertas dari Jepang.

“Kegiatan pengenalan bahasa dan budaya Jepang di perpustakaan ini sudah kami lakukan sejak bulan Juli, mulai dari pengenalan huruf, angka, waktu, hari dalam bahasa Jepang serta memperkenalkan budaya seperti Kendama (permainan tradisional Jepang), shodo (kaligrafi Jepang), dan kali ini kami juga mengundang dosen UNP untuk mengajarkan cara membuat origami. ” ungkap Kiki. Guru SMA Negeri 7 ini juga menambahkan bahwa program ini bersifat sukarela yang diadakan dua kali seminggu untuk program bahasa Jepang, dan diikuti oleh pengunjung dari beragam usia.

              Materi yang disampaikan dibuat semenarik mungkin dengan menggunakan media powerpoint serta lagu berbahasa Jepang. Pemateri dan pengunjung mengingat kosakata yang diberikan sembari mendengarkan audio dan bernyanyi. Selanjutnya, peserta diajarkan cara membuat origami berbentuk yukata (pakaian tradisional Jepang). Menurut dosen yang akrab disapa Haq Sensei, menyebutkan bahwa alasan pemilihan origami yukata ini karena pakaian Jepang cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia, selain itu juga mudah dipraktikkan dalam bentuk origami.

              Salah satu pengunjung, Wita berharap agar kegiatan ini rutin dilaksanakan. Selain dapat belajar bahasa dan budaya langsung dari para pengajar bahasa Jepang, ia mengaku senang karena dapat bergabung dengan komunitas, dan mengisi hari libur dengan kegiatan yang bermanfaat.

Subuh Mubarak Yang Diselenggarakan Oleh Fakultas Bahasa dan Seni Departemen Bahasa dan Sastra Inggris Sebagai Panitia Pelaksananya

Pimpinan Universitas Negeri Padang memberikan apresiasi kepada Fakultas Bahasa dan Seni sebagai pelaksana Subuh Mubarak pagi ini dan semoga kegiatan Subuh Mubarak di Universitas Negeri Padang tetap atau terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan secara berkualitas.

Rektor Universitas Negeri Padang, yang diwakili oleh Wakil Rektor III Hendra Syarifuddin, M.Si., Ph.D. menyampaikan hal itu dalam sambutannya pada kegiatan Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang yang diselenggarakan oleh Fakultas Bahasa dan Seni pada Jumat (02/12) pagi ini secara virtual yang diikuti oleh pimpinan dan sivitas akademika Universitas Negeri Padang.

Pada kesempatan itu, Wakil Rektor III Hendra Syarifuddin, M.Si., Ph.D.menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kesediaan Ustaz H. Zulkarim Lc. M.A. sebagai penceramah pada kegiatan Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang yang diselenggarakan secara virtual.

Dalam ceramahnya dengan topik “Refleksi Kezaliman Umat Terdahulu yang dibinasakan : Tadabbur surah Al Haqqah ayat 9-12” Ustaz H. Zulkarim Lc. M.A. yang pada saat ini adalah dosen Sekolah Tinggi Ilmu Alquran di Padang menyampaikan bahwa kita hidup tidak hanya sekedar hidup dengan menjalani kehidupan hanya dengan sekadarnya dan untuk itu marilah kita jalani hidup secara bermakna.

Surat AlHaqqah menceritakan tentang peringatan akan azab Allah SWT yang ditimpa kaum Tsamud, ‘Ad, Fir’aun, kaum Nabi Nuh dan kaum-kaum sebelum mereka yang mengingkari Rasulullah. “Fir’aun dan orang-orang yang sebelumnya, serta (penduduk) negeri-negeri yang dijungkirbalikkan karena kesalahan yang besar”. [Surat Al-Haqqah: 9]. (DF)

In Memoriam Prof. Rusdi Thaib, M.A., Ph.D.

Tepat pada hari kedua (9/5/17) International Seminar on English Language Teaching (ISELT)-2017, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris FBS Universitas Negeri Padang kehilangan seorang guru besarnya, ketua panitia seminar internasional tersebut, Prof. Drs. Rusdi, M.A., Ph.D. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua  Jurusan, Dekan FBS UNP, Kepala Kantor Internasional UNP, dan Mantan Atase Pendidikan Republik Indonesia di Kuala Lumpur Malaysia.

Saya sendiri sangat dekat dengan beliau. Berikut beberapa catatan alumni yang mengenang dan kehilangan atas kepergian beliau.

By: Afrianto

Alm. Prof. Rusdi, M.A., Ph.D.
Alm. Prof. Rusdi, M.A., Ph.D.

Saya memasuki ruang seminar internasional di Pangeran Beach Hotel pagi ini agak terlambat. Plenary session pertama sudah dimulai. Salah satu pembicara, Dr. Willy A Renandya, seorang scholar di pengajaran bahasa Inggris dari Singapura, sudah terlihat di panggung. Setelah bertegur sapa dengan beberapa panitia dan beberapa dosen saya dulu di UNP, saya masuk mencari tempat duduk.

Mata saya tertuju ke deretan bangku kosong di sebelah kanan agak ke tengah. Saya kemudian memilih duduk di sana. Persis di depan saya, duduk seorang lelaki berjas hitam. Dari belakang saya sudah tebak, itu pasti Prof Rusdi, sang ketua konferensi dan juga dosen saya. Karena acara sedang berlangsung, saya memilih belum menyapa. Tetapi, segera saya duduk di kursi baris belakang, beliau menoleh dan beliau reflek setengah berdiri menyapa saya.

Sayapun berdiri, berjalan ke arah beliau yang tersenyum hangat. Kami bersalaman setengah berpelukan.

‘Alhamdulillah, Pak Ustadz datang’, kata beliau dengan hangat. Beliau memang begitu, selalu punya cara membuat hati mahasiswanya senang.

‘Iya Pak. Maaf, agak telat. Thanks for inviting us’, jawab saya setengah berbisik, karena tak mau mengganggu presentasi yang sedang berlangsung.

Beliau masih meneruskan beberapa kalimat motivasi, mengomentari positif beberapa kegiatan saya yang beliau pantau lewat FB saya.

Tak lama, saya kembali ke bangku di baris belakang. Tempat dimana tas dan alat tulis saya ditinggal. Selama presentasi dari plenary speakers, beberapa kali beliau menoleh ke belakang, tersenyum, seperti ingin mengajak ngobrol, atau tertawa bersama ketika ada humor segar dari pembicara.

Sebelum sesi plenary pertama selesai, saya lihat beliau berdiri meninggalkan ruangan, sambil melirik kecil ke arah saya. Saya balas dengan anggukan. Beliau pasti sibuk mengurus konfrensi sebesar ini, pikir saya.

Selang satu jam, semua peserta konferensi dikejutkan berita yang bagai petir di siang bolong. Seorang dosen mengabarkan bahwa Prof. Rusdi telah meninggal dunia. Beliau ditemukan pingsan (atau bahkan sudah tiada) oleh seorang di dalam mobil di lapangan parkir kampus. Ketika dibawa ke RS Ibnu Sina, kabarnya beliau sudah tiada.

Semua peserta dan panitia ISELT V shocked. Mayoritas yang mengenal beliau terlihat menangis dan menahan duka yang mendalam. Wajah-wajah murung dan sedih terlihat di hampir setiap sudut. Konferensi berubah menjadi suasana berduka cita.

Ah, Prof! Hidup sungguh misterius. Bersyukur saya bisa menggenggam erat tanganmu pagi ini. Untuk yang terakhir kalinya. Saya awalnya tidak berniat ikut konferensi tahun ini, tetapi karena dimention khusus dulu di Fb, saya anggap itu undangan khusus darimu Prof. Saya kemudian datang, bertemu denganmu. Pertemuan terakhir. 😭

Mayoritas Mahasiswa UNP yang mengenalnya akan sepakat mengatakan bahwa beliau adalah salah satu dosen terbaik yang kami punya. Dulu di generasi saya, beliau adalah diantara dosen muda yang menjadi favorit banyak mahasiswa. Cerdas, energik, low profile, dan selalu berusaha memotivasi mahasiswa dengan caranya yang khas. Di dalam kelas, maupun di luar kelas.

Saya meneruskan kuliah masters dan PhD sampai ke luar Negeri, salah satunya adalah karena dorongan dari beliau. Motivasi beliau juga berpengaruh banyak dalam mendorong saya agar bisa berkarir di Perguruan Tinggi.

Terakhir, dengan rendah hati beliau bertanya, ‘Anto, Ayo apa yang bisa kolaborasikan? Saya follow up dengan request beliau sebagai salah satu reviewer journal Internasional yang saya kelola. Dengan cepat beliau jawab ‘yes’. He is indeed really helpful.

Mengapa orang baik sering cepat dipanggil Tuhan?


Selamat jalan guruku, guru kami. InshaAllah husnul khatimah. Ya, Allah. Peluklah guru Kami!

Duka sedalam cinta dari kami. Penulis Afrianto Daud (English FBS UNP/IKIP PADANG 95) saat ini Dosen Universitas Riau

###

By Sisyri Rusdi (English 98)

Jadi ingat masa masa kuliah dengan almarhum.. Terutama sewaktu beliau pertama mengajar Writing masuk lokal B dekat GOR PPSP. Di buku panduan nama dosen tertulis AT (Atur Kemudian, Red).  Ketika beliau datang, kita semua mengira almarhum mahasiswa juga.. memakai topi, sangat low profile.. masuk lokal langsung perbaiki tali sepatu dengan membawa tas sebelah kiri dan beberapa buku sebelah kanan.. beliau pertama yang mengulurkan tangan menyalami Havid.. (Havid Ardi selalu duduk paling depan) kemudian almarhumah Suci dan semua mahasiswa yang hadir saat itu..

Akhirnya beliau memperkenalkan diri bahwa beliau lah dosen kita yang akan mengajar writing 2 (kalau tidak salah semester 2).. Kemudian beliau bercerita pengalaman kuliah di Australia dan terakhir cerita bagaimana cara beliau membeli tas di Australia yg beliau bawa hari itu. Kita semua jadi melongo.. Tersenyum dan tertawa mendengarkannya..

Setelah itu banyak lagi rangkaian kenangan yg tidak terlupakan dengan almarhum. Semasa kuliah dengan beliau yang santai.. Tidak membosankan dan tidak kaku dengan mahasiswanya.

Dan ketika beliau ambil absen ketika mau absen nama saya beliau berhenti sejenak karena nama ayah saya (diakhir nama saya, Sisyri Rusdi, Red) sama dg nama beliau.. lalu beliau buat lelucon lagi..

Semoga almarhum husnul khatimah.. Dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan…

#memori awal pertemuan Bapak Rusdi dg kls B English ’98# (Sisyri Rusdi saat ini Guru di Kabupaten Agam, Sumatera Barat).

Photo courtesy: Dra. An Fauzia Syafei, M.A.

Selamat Menjalan Ibadah Puasa

Keluarga Besar Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang

Mengucapkan:

“Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1437 H. Semoga kita meraih derajat taqwa. Amiin”